
OLEH: ELNO / XII IPS 3 / 14
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan IPTEK menyebabkan perubahan di setiap sisi masyarakat NKRI, termasuk cara berpikir dan bertingkah laku. Terdapat beberapa faktor yang menjadi latar belakang timbulnya perubahan ini. Faktor yang paling mendasari adalah terjadinya globalisasi, baik seputar informasi, maupun media sosial. Sekarang ini, berbagai macam informasi dapat kita akses dengan mudah. Ini tentunya tidak selalu baik karena memaparkan informasi mengenai gambaran budaya luar yang belum tentu sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat NKRI. Ditambah lagi, belakangan ini semakin marak konten di media sosial yang berisi pamer atau “flexing” dari orang-orang kaya. Semua hal ini akan berdampak negatif dan berbahaya bila masyarakat tidak memiliki pendirian atau penyaringan yang kuat terhadap sesuatu yang masuk.
Indikator dari dampak negatif perkembangan IPTEK ini terdiri dari beberapa ciri-ciri. Yang pertama adalah berkembangnya sikap individualis, yaitu sikap yang tidak peduli dengan sekitar dan hanya mementingkan diri sendiri. Yang kedua adalah berkembangnya sikap materialistis yang berarti menjadikan materi/harta sebagai tolak ukur keberhasilan seseorang. Yang ketiga adalah berkembangnya hedonisme, yaitu gaya hidup yang berpusat pada kesenangan dan kenikmatan. Terakhir, semakin lunturnya norma dalam masyarakat, serta ketergantungan pada gadget.
Contoh-contoh konkret sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, di kota besar seperti Jakarta, mayoritas dari masyarakat lebih memilih untuk mencari kesenangan pada gadget mereka masing-masing saat berada dalam transportasi publik seperti MRT. Jarang sekali ada orang yang ingin memulai pembicaraan jika menurut mereka tidak penting. Perilaku seperti ini mencerminkan semakin menyebarnya sifat individualis dalam masyarakat. Contoh berikutnya adalah pada media sosial. Di media-media sosial seperti Youtube, TikTok, dan Instagram, sangat sering kita temui orang-orang yang suka memamerkan harta mereka dan membuat hal tersebut menjadi konten. Padahal, masih banyak orang-orang kurang mampu di luar sana yang menonton konten mereka. Ini secara tidak langsung mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin diakui dalam hidup harus memiliki harta yang melimpah.
Melihat semua dampak di atas, kita sebagai pemuda Indonesia harus bisa menyikapi kemajuan IPTEK dengan bijaksana. Dalam lingkup individu, masing-masing dari kita harus memiliki pendirian dan karakter yang tepat, serta pandai dalam memilah sesuatu yang masuk dari luar. Dalam lingkup masyarakat, dapat dilakukan pelestarian dan pewarisan budaya serta nilai-nilai luhur NKRI sehingga tidak akan hilang. Terakhir, negara harus berpartisipasi aktif dalam menindak secara serius penyelewengan-penyelewengan terhadap norma yang merugikan masyarakat, serta mendukung pengembangan budaya modern agar terus dilestarikan dan diminati generasi muda, bahkan bersaing di wilayah Internasional.
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak negatif yang terjadi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, penanaman karakter oleh keluarga atau sekolah sejak dini untuk menghasilkan pribadi yang berkarakter luhur mulia, serta memegang erat norma masyarakat. Selain itu, regulasi media sosial juga dapat dilakukan terhadap konten-konten yang terlalu berlebihan (fanatik) untuk mengurangi pemahaman yang salah. Terakhir, membiasakan untuk mau memperhatikan dan peduli terdapat sekitar yang bisa dimulai dari hal-hal kecil, contohnya dengan menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).
No responses yet