Budaya asing semakin masuk sehingga dapat melunturkan kecintaan terhadap budaya lokal

Perkembangan IPTEK dan pengembangan-pengembangan lain memiliki banyak sekali dampak terhadap dunia dan tidak terkecuali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia sangat terdampak dengan pesatnya kemajuan IPTEK baik secara positif maupun secara negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu budaya-budaya lokal dan tradisional yang tergerus oleh budaya-budaya dari luar dengan perkembangan teknologi. Di masa sekarang, semakin besar globalisasi dan westernisasi yang ada di masyarakat terutama dikarenakan penggunaan teknologi komunikasi seperti media sosial dengan jumlah masif yang memungkinkan dan memudahkan informasi-informasi terkait budaya luar masuk ke Indonesia. Generasi muda yang lebih menyukai budaya luar negeri dibandingkan budaya daerah sendiri juga semakin banyak. Ditambah dengan masyarakatnya sendiri yang juga tidak mempromosikan atau menggunakan budaya-budaya tradisional tersebut dengan jumlah sebanyak dahulu.

Ada banyak sekali indikator atau ciri-ciri dari hilangnya budaya lokal dan tergantikan oleh budaya luar negeri seperti dengan generasi muda yang mengikuti budaya asing dan bukan budaya daerah atau bahkan tidak mengetahui budaya daerahnya sendiri. Konten-konten yang ada di sosial media zaman sekarang juga lebih banyak berisi tentang budaya-budaya asing dan bukan budaya lokal. Dampak yang benar-benar terasa di masyarakat sekarang adalah hilangnya atau punahnya budaya lokal masyarakat yang seharusnya menjadi kebanggan dan menunjukkan betapa banyaknya dan luasnya keberagaman di Indonesia tetapi malah musnah ditelan budaya asing yang masuk. Banyak generasi muda juga yang kehilangan kecintaannya terhadap budaya daerah dan budaya-budaya tradisionalnya masing-masing.

Budaya yang ada di Indonesia sekarang sudah semakin langka dan semakin musnah. Contohnya yaitu budaya tari-tarian yang ada di Indonesia seperti Tari Jaipong, Tari Saman, Tari Piring, dan tarian-tarian tradisional lainnya sudah semakin lama semakin berkurang baik dari segi peminatnya maupun pertunjukannya. Masyarakat terutama generasi muda sudah tidak tertarik lagi dengan tarian-tarian tradisional tersebut dikarenakan menonton atau melihat konten-konten yang ada di sosial media berisikan tentang budaya-budaya asing membuat mereka lebih tertarik dengan budaya-budaya asing seperti tarian hip hop atau tarian kpop yang menurut mereka lebih keren. Hal seperti ini tentunya merugikan bagi ketahanan budaya-budaya di Indonesia. Ada banyak budaya-budaya lain seperti budaya sopan santun yang dimiliki Indonesia seperti budaya cium tangan, budaya menyapa orang lain, menghargai menghargai orang yang lebih tua, bersalaman menggunakan tangan kanan, dan lain-lain juga terdampak dari perkembangan IPTEK. Anak-anak yang setiap harinya berada di depan layar gadget dan menikmati konten-konten dari luar menjadikan mereka tidak peduli dengan budaya yang seharusnya ia junjung dan malah mengikuti budaya-budaya Barat yang tidak mengutamakan norma kesopanan. Tidak hanya itu, tetapi ada masih ada banyak lagi budaya yang tergantinakan seperti pakaian daerah yang diganti dengan pekaian modern alma barat, alat musik tradisional, rumah adat, dan lain-lain.

Dalam mengatasinya tentu saja membutuhkan peran seluruh pihak dalam prosesnya karena perubahan yang sangat besar membutuhkan aksi yang lebih besar. Upaya kecil yang dapat dimulai yaitu dengan memulai dari diri sendiri untuk menggunakan budaya lokal sendiri seperti mempelajari tentang budaya daerah-daerah di Indonesia, memakai batik atau pakaian adat daerah, makan makanan khas daerah, menggunakan bahasa daerah, dan lain-lain. Orangtua dan keluarga dari masing-masing generasi muda juga perlu untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap budaya daerah mereka sendiri. Sekolah juga memegang peran yang sangat penting dalam memberikan pelajaran-pelajaran yang berarti bagi siswa-siswinya terkait betapa beragamnya budaya Indonesia, apa saja budaya-budaya tersebut, dan bagaimana atau apa yang harus kita lakukan dalam mengatasi dan mengantisipasi dampak negatif yang dapat muncul dari penggunaan IPTEK yang kurang baik. Pemerintah dan masyarakat juga harus lebih gencar dalam memanfaatkan sosial media dengan lebih baik dengean membuat banyak konten-konten promosi budaya Indonesia dimana dampaknya tidak hanya dapat dirasakan generasi muda dan masyarakatnya yang dapat lebih mengenal budaya sendiri dan juga bisa menyebarkan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke bangsa-bangsa asing bahwa Indonesia memiliki banyak budaya yang sangat bervariatif dan Indonesia juga perlu untuk diakui oleh dunia sebagai negara yang mampu memanfaatkan sosial media dengan positif dan produktif.

CATEGORIES:

Esai PKN Indo

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.